BAB I
PENDAHULUAN
Segala puji dan syukur hendaknya kita persembahkan kepada Allah, Tuhan yang Maha Pengasih. Kasih Allah yang sangat penting bagi manusia yaitu ilmu dan hikmah. Inilah yang saya katakan ketika membaca buku-buku tentang Ulum Al-Qur'an. Ini merupakan suatu pengalaman baru dan suatu kreatifitas yang jarang dimiliki oleh orang lain, dalam tulisan ini saya akan mencoba memaparkan mengenai ayat-ayat yang termasuk al-muhkam dan al-mutasyabih.
Tujuan pokok diturunkannya Al-qur'an adalah berfungsi sebagai petunjuk bagi manusia dan sebagi pembeda antara yang hak dan yang bathil sebagaimana firman Allah :
هدى للنــاس وبينات من الهدى والفرقان
Hal ini tentu saja sangat penting artinya bagi manusia karena tujuan utama diturunkannya kitab suci tersebut adalah untuk menuntun kehidupan manusia ke jalan yang benar yang berujung pada tercapainya kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Al-qur'an yang berfungsi sangat vital bagi manusia itu penuh dengan pesan-pesan dari Allah, maka untuk memahami pesan al-qur'an tersebut diperlukan suatu upaya untuk memahami sebagian ilmu dari al-qur'an khususnya tentang al-muhkam dan al-mutasyabih. Dan untuk menghasilkan pemahaman yang baik serta mempermudah membedakan ayat-ayat yang termasuk muhkam ataupun mutasyabih perlu adanya kesungguhan dari para muslim untuk menguak ilmu-ilmu yang berkaitan dengan al-qur'an serta membuka belenggu ketertinggalan dalam berpikir. Disamping itu, berusaha menanggalkan sedikit demi sedikit tradisi keilmuan yang jelas-jelas jauh dan menjauhkan manusia dari nilai-nilai agama.
Sebagai muslim kita harus berusaha keras untuk membangun peradaban modern yang erat kaitannya dengan media pemahaman terhadap fenomena-fenomena alam dan alam itu sendiri.
Ilmu-ilmu al-qur'an merupakan salah satu ilmu yang dapat membantu dan membuka pikiran muslim untuk dapat memahami al-qur'an secara lebih komprehensif. Dengan ilmu-ilmu ini manusia dapat memahami al-qur'an itu dengan pikiran lapangan dan kalbu yang mantap.
Makalah yang penulis susun ini adalah penjelasan yang hanya singkat dari sebagian ilmu-ilmu mengenai al-qur'an, penulisannya dilakukan dalam rangka memenuhi tugas Ulum Al-Qur'an segakiligus sebagi sarana pembelajaran untuk dapat membuat karya dalam bentuk tulisan seperti ini.
BAB II
AL-MUHKAN DAN AL-MUTASYABIH
Ayat-ayat yang terkandung dalam Al-qur'an adakalanya berbentuk lafaz, ungkapan, dan uslub yang berbeda tetapi artinya tetap satu, sudah jelas maksudnya sehingga tidak menimbulkan kekeliruan bagi orang yang membacanya. Disamping ayat yang sudah jelas tersebut, adalagi ayat-ayat al-qur'an yang bersifat umum dan samar-samar yang menimbulkan keraguan bagi yang membacanya sehingga ayat yang seperti ini menimbulkan ijtihad bagi para mujtahid untuk dapat mengembalikan kepada makna yang jelas dan tegas.
Kelompok ayat pertama, yang telah jelas maksudnya itu disebut dengan Muhkam, sedangkan kelompok ayat yang kedua yang masih samar-samar disebut dengan Mutasyabih, kedua macam ayat inilah yang akan menjadi pembahasan pada makalah ini.
Pada sisi lain Al-Qaththan menyatakan bahwa al-qur'an seluruhnya muhkam dan juga mutasyabih. Pendapat ini karena memandang muhkam dan mutasyabih secara umum. Seluruh al-qur'an adalah muhkam jika kata muhkam itu berarti kokoh, kuat, membedakan antara yang hak dengan yang bathil, yang benar dan yang salah. Dan al-qur'an seluruhnya adalah mutasyabih jika mutasyabih itu berarti kesempurnaan dan kebaikan. Al-qur'an satu ayat dengan ayat lainnya saling menyempurnakan dan memperbaiki ajaran-ajaran yang salah yang selalu dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
A. Pengertian Muhkam dan Mutasyabih.
Ada beberapa pengertian yang dikemukakan oleh ulama tafsir mengenai muhkam dan mutasyabih;
1. Menurut As-Suyuti Muhkam adalah sesuatu yang telah jelas artinya, sedangkan mutasyabih adalah sebaliknya.
2. Menurut Imam Ar-Razi Muhkam adalah ayat-ayat yang dalalahnya kuat baik maksud maupun lafaznya, sedangkan Mutasyabih adalah ayat-ayat yang dalalahnya lemah, masih bersifat mujmal, memerlukan takwil dan sulit dipahami.
3. Menurut Manna' Al-Qaththan muhkam adalah ayat yang maksdunya dapat diketahui secara langsung tanpa memerlukan keterangan lain, sedangkan mutasyabih tidak seperti itu, ia memerlukan penjelasan dengan menunjuk kepada ayat lain.
Dari pendapat-pendapat dan pemaparan para ulama tentang ayat-ayat al-qur'an yang muhkamat da mutasyabihat di atas, dapat disimpulkan bahwa ayat muhkamat adalah ayat yang sudah jelas, baik lafaz maupun maksudnya sehingga tidak menimbulkan keraguan dan kekeliruan bagi orang yang memahaminya. Ayat yang muhkamat ini tidak memerlukan takwil karena telah jelas, lain halnya dengan ayat mutasyabihat. Ayat-ayat mutasyabihat ini merupakan kumpulan ayat-ayat yang terdapat dalam al-qur'an yang masih belum jelas maksdunya, hal itu dikarenakan ayat mutasyabih bersifat mujmal (global) dia membutuhkan rincian lebih dalam. Selain bersifat mujmal ayat-ayat tersebut juga bersifat mu'awwal sehingga karena sifatnya ini seorang dapat mengetahui maknanya setelah melakukan pentakwilan.
B. Pembagian Ayat-Ayat Mutasyabih.
C. Pandangan Ulama dalam Menghadapi Ayat-Ayat Mutasyabihah.